Selamat Jalan! Semoga Kau Bahagia Disana

Innalillahi wainna ilaihi raaji’un. Dia telah tiada untuk selamanya. Allah telah memanggil salah satu kawan terbaikku kembali pada-Nya. Sungguh menyedihkan dan terharu ketika tahu kalau Husheni telah meninggal dunia. Seakan tak percaya dengan berita melalui status di facebook kawanku. Akhirnya aku pun menelepon saudaranya di tempat dia tinggal selama ini di Banda Aceh. Ternyata berita duka itu benar kalau Muhammad Husheni telah meninggal dunia pada tanggal 7 Januari 2011. Setelah terbaring koma di RSUZA Banda Aceh selama 20 hari nyawanya pun tak tertolong lagi dan Allah pun berkehendak lain. Kecelakaan sepeda motor telah menyebabkan husheni koma dan meninggal dunia di RS.

Banyak kenangan yang saya lalui bersama almarhum ketika masih hidup. Selama masih hidup, almarhum sangat berarti dalam hidup saya, karena pada saat saya sibuk menyelesaikan Tugas Akhir (skripsi), almarhum banyak membantu dalam proses pengetikan skripsi saya. Alhamdulillah berkat bantuan dia itu saya pun bisa menyelesaikan kuliah di teknik sipil.

Saya dan almarhum berawal kenal di Kantor Konsultan teman saya di Kp. Pineueng. Ketika itu almarhum tinggal di kantor tersebut. Jadi hampir setiap hari kami bertemu. Selama masih tinggal di kantor tsb, banyak hal yang kami lakukan bersama, seperti ngopi, saya mengajarkan dia mengetik di Ms.Word, main tenis meja dan main PS.

Saya masih teringat sekali ketika suatu waktu almarhum duduk di samping saya memperhatikan saya sangat asik dalam berinternet. Saat itu saya sedang membalas komentar2 di acehforum.or.id. Karena ketertarikannya, akhirnya almarhum pun meminta kepada saya untuk diajarkan cara bergabung di forum tersebut. Setelah melewati tahapan2 registrasi, maka resmilah almarhum ketika itu bergabung dengan acehforum dengan username MonBlenk. Satu username yang ketika itu saya pun tak mengerti arti dari username tersebut. Pada satu waktu, almarhum pernah bilang kalau kata MonBlenk itu diambil dari tulisan yang menempel di kaca depan angkutan penumpang L300. Sejak saat itulah si MonBlenk aktif di acehforum dan juga sempat menjadi moderator olah raga di acehforum.or.id.

Semasa hidupnya almarhum husheni sering bersama saya di tahun 2007, 2008 dan 2009. Pada saat itu memang basecamp saya di kantor konsultan teman saya di kp. Pineung. Jadi hampir setiap waktu kalau saya ke tempat itu pasti saya bertemu dengan almarhum. Walaupun di tahun 2008 saya bekerja di Lhokseumawe, tapi 2 minggu sekali kalau saya ada pulang ke banda aceh pasti saya menyempatkan diri ke tempat almarhum dan mengajaknya ngopi di warkop.

Sebelum puasa ramadhan tahun 2010 yang lalu, kami juga masih sering ngopi bareng di Solong Ulee Kareng. Biasanya kami ngopi ba’da shalat shubuh, sekitar jam 05.30 WBA. Ketika puasa tiba, saya pun sering teringat sama husheni saat itu. Satu waktu saya mengajaknya buka puasa bersama di warung, tapi karena kesibukan dan lupa jadinya ya tidak tercapai keinginan tersebut. Tapi kalau ada acara buka puasa bersama, saya sering membawa pulang makanan atau nasi kotak yg dibagikan di masjid/meunasah gampong yang kemudian saya berikan untuk husheni. Begitu juga kalau saya dan keluarga ada membuat hajatan atau kenduri di rumah, saya selalu menyempatkan untuk menghubungi dan mengundang almarhum untuk datang ke rumah.

Terakhir kami berkomunikasi yaitu beberapa bulan yang lalu. Pada saat itu dia mengatakan kalau sedang berada di Samalanga. Tidak jelas kabar mengenai keberadaannya disana, apakah dalam rangka kerja atau hanya liburan. Yang Jelas kami telah bersepakat sekembalinya dari sana, kami akan kembali ngopi bersama di Solong Ulee Kareng setelah shalat shubuh. Itulah komunikasi terakhir saya dengan almarhum Muhammad Husheni. Dan setelah itu tidak ada kabar lagi mengenai dirinya. Yang begitu menyedihkan bukan kabar langsung dari dia yang saya terima, melainkan kabar duka yang datang dari saudaranya yang mengatakan kalau husheni telah meninggal dunia.

Sekarang teman saya itu telah tiada. Keinginan kami untuk kembali bisa ngopi bersama telah sirna. Sekarang setiap saya sedang minum kopi di warkop ketika sendiri, wajah dia selalu terbayang di pikiran. Hanya doa yang bisa ku panjatkan untuk almarhum Muhammad Husheni.

Ya Allah, neu peu ampoen dosa-dosa Muhammad husheni watee mantoeng udeep di donya. Neu teurimoeng lah segala amai-amai ibadah almarhum. Ya Allah, seumoga almarhum Muhammad husheni beu jroeh di alam kubu, neu peu luwah dan neu peu lapang kubu almarhum. Semoga almarhum hidup tenang di alam kubur dan memperoleh tempat yang layak (Syurga) di sisi-Nya. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

{ 2 comments... Views All / Send Comment! }

Fadli Idris said...

Selamat Jalan Teman...!
Hanya doa yang dapat kami kirimkan, semoga Allah SWT menerima amal ibadah Mu dan mengampuni dosa-dosa Mu.

Banyak hal mungkin membuat Mu kesal karena sikap Ku, aku belum sempat meminta maaf terutama kata-kata "awak blah deh". Selamat jalan teman.

fahmi said...

Amiiin..!!!