CURHAT ANTARA PRITA DAN PAK SBY

Masih ingat dengan Prita? Seorang ibu yang tahun 2009 sempat menjadi news maker di negeri ini gara-gara curhat nya di media online tentang pelayanan Rumah Sakit Omni International. Ingat kan???

Curhat tersebut telah mengakibatkan Prita yang merupakan ibu dua anak ini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten. Akibatnya Prita diharuskan membayar denda sebesar Rp 204 juta ke pihak Rumah Sakit Omni Internasional. Namun bu Prita tidak sendiri dalam kasus ini, karena kasus ini telah melecehkan hak berpendapat seseorang, dukungan pun terus mengalir dari berbagai pihak ke bu Prita. Dukungan ini kemudian berbentuk Gerakan Peduli untuk bu Prita dengan nama “KOIN PEDULI KEADILAN”. Tujuan dari gerakan ini adalah mengumpulkan koin dari masyarakat di Indonesia untuk membantu penderitaan ibu 2 anak ini dalam hal sengketanya dengan RS Omni International.

Lalu apa hubungannya dengan Presiden RI Pak SBY dengan Bu Prita? Hubungannya adalah Bu Prita dan Pak SBY sama-sama CURHAT. Kalau Bu Prita curhat di media online, sedangkan pak SBY curhatnya di depan media televisi.

Baru-baru ini Pak SBY menurut versi media massa telah curhat didepan publik. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluhkan gajinya yang sudah sekitar 6 sampai 7 tahun belum naik-naik. Ucapan itu disampaikan saat memberikan pidato pembekalan kepada peserta Rapat pimpinan TNI/Polri di Jakarta, Jumat (21/1).

Sebenarnya apa sih arti atau definisi dari curhat? Sebelumnya saya sempat mencari definisi curhat di Kamus Bahasa Indonesia di websitenya . Namun saya tidak menemukan kata curhat diwebsite tersebut. Begitu juga ketika saya mencari di website Wikipedia Indonesia, hasilnya nihil.

Curhat adalah berbagi keluh kesah, berbagi beban hidup yang semakin menghimpit jiwa. Kalau dilihat dari kepanjangannya, curhat berarti CURahan HATi. Tapi bisa juga kita artikan dengan kepanjangan yang lain, seperti MenCURi perHATian, atau bisa juga dengan hanCUR HATiku. Jadi sebenarnya kalau dilihat dari kepanjangan di atas tersebut, curhat bisa beragam makna.
Pada dasarnya curhat itu biasa saja. Biasa dalam artian itu merupakan sebuah hal yang wajar dan lumrah. Tetapi curhat akan menjadi tidak biasa ketika orang yang curhat adalah orang yang berpengaruh di dalam masyarakat, seperti pejabat publik yang memiliki pengaruh besar dan itu dilakukan di depan publik pula. Kalau itu terjadi tentu saja akibatnya bisa sangat berbeda bagi publik yang menyaksikan curhat tersebut. Namun, apabila yang curhat adalah muda-mudi kepada temannya, mungkin tidak akan berpengaruh besar bagi orang banyak, terutama pada bangsa.

Curhat Prita dan Curhat Pak SBY tentunya menghasilkan implikasi yang berbeda. Dalam kasus Prita yang curhat di internet, dia malah mengundang simpati dari jutaan warga di negeri ini. KOIN PEDULI PRITA merupakan simbol dukungan masyarakat Indonesia kepada Prita. Masyarakat beranggapan bahwa inilah curhat yang sebenarnya. Curhat seorang ibu rumah tangga yang hanya ingin menumpahkan isi hatinya tentang pelayanan Rumah Sakit. Saking tak ada yang bisa diajak bicara, maka emailpun dipilih sebagai media penyalurannya.

Lain halnya dengan Curhatnya Pak SBY. Beliau adalah pemimpin bangsa ini. Seorang Presiden yang memiliki pengaruh yang sangat besar di negeri ini. Setiap omongan sang pemimpin pasti akan diingat oleh rakyatnya. Pidato Pak SBY beberapa waktu yang lalu merupakan salah satu contohnya. Mungkin maksud beliau baik, namun masyarakat bisa bermacam-macam memaknai dari pernyataan beliau tersebut. Ada yang bilang tidak etis Pak SBY curhat di depan publik. Tetapi ada juga yang mengatakan itu merupakan sesuatu yang wajar-wajar saja. Yang jelas akibat dari pernyataan atau curhat pak SBY tersebut telah menyebabkan beragam tanggapan negatif terhadap RI 1.

Ditengah kondisi perekonomian bangsa yang masih belum stabil, dimana harga-harga pangan melonjak tinggi, dan angka kemiskinan semakin meningkat, pernyataan atau curhat tersebut memang sepertinya tidak pantas diperlihatkan di depan public. Bagi masyarakat miskin atau pun masyarakat yang kehidupan sehari-harinya makin terasa berat, curhat Pak SBY tentunya membuat mereka sakit hati dan sedih. Bagaimana tidak, seorang presiden saja Rp 62 juta masih merasa “tidak cukup” dengan gajinya tersebut, apalagi mereka yang serba kekurangan.
Tentunya 2 (dua) curhatan ini masing-masing memiliki nilai yang berbeda. Curhat Prita mengundang simpati dan dukungan dari masyarakat luas di negeri ini. Sedangkan Curhat Pak SBY mengundang antipati dari rakyatnya di Negara yang beliau pimpin ini.

Tampak sekali perbedaan diantara keduanya. Curhat Pak SBY merupakan curhat yang menghasilkan masalah baru dan bukan untuk mencari solusi. Tapi gara-gara curhat tersebut malah sekarang menjadi persoalan baru di tengah masyarakat. Artinya kepercayaan masyarakat kepada Pak SBY mulai pudar, terutama masyarakat miskin atau kurang mampu.
Dampak dari curhat Pak SBY, kemudian disikapi para anggota DPR yang merupakan wakil rakyat di parlemen dengan membuat gerakan penggalangan dana untuk Presiden. Aksi tersebut dinamai dengan “KOIN PEDULI UNTUK PRESIDEN”. Seperti yang saya kutip dari website KONTAN, Sebagian orang menganggap upaya penggalangan koin untuk Presiden SBY yang sempat ramai beberapa hari ini dianggap penghinaan. Tapi untuk para anggota dewan yang menjalankannya penggalangan koin itu merupakan hal yang sah-sah saja. Menurut Anggota Komisi III DPR RI dari Aceh Nasir Jamil di sela-sela rapat Paripurna Selasa (25/1) perilaku itu hanya ungkapan saja. “Wajar jika ada anggota DPR yang melakukan ini sebagai bentuk keprihatinan. Apalagi seperti kita ketahui lembaga kepresidenan bukanlah lembaga yang sakral.”

Kesamaan hasil curhat Prita dan curhat Pak SBY adalah sama-sama mendapat dukungan penggalangan dana dari masyarakat. Desain logo atau gambar dari dukungan tersebut pun sama. Saya tidak tahu pasti siapa yang membuat kesamaan gambar tersebut, yang jelas 3 hari yang lalu ketika saya membaca berita di salah satu media online terdapat gambar KOIN PEDULI UNTUK PRESIDEN yang desainnya persis sama dengan KOIN PEDULI UNTUK KEADLIAN.

Begitulah kira-kira curhat yang apabila tidak hati-hati akan mengakibatkan beragam tanggapan positf dan negatif dari orang yang mendengar dan menyaksikan curhat tersebut. Maka dari itu, curhatlah dengan benar. Curhatlah dengan ALLAH, itulah curhat yang sebenarnya. Karena curhat dengan ALLAH ketika shalat dan berdo’a tentu hati kita akan tenang, tenteram dan damai.

SALAM CURHAT…………..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! ^_^

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }