X-pedisi Kuta Cot Glie (Wisata Pegunungan)

Setelah beberapa kali rencana ekspedisi gagal terus, akhirnya pada hari minggu kemarin 5 Juli 2009 angan-angan itu bisa tercapai. Ekspedisi atau jalan-jalan kali ini yaitu mengunjungi waduk keuliling di kecamatan kuta cot glie, Aceh Besar.

3 (tiga) tahun lalu yaitu tahun 2006 saya dan 3 teman saya juga pernah ke lokasi waduk keuliling ini. Pada saat itu waduk keuliling ini masih dalam tahap pengerjaan. Yang lebih parahnya medannya saat itu sangat sulit untuk bisa sampai ke lokasi, karena jalan yang begitu becek yang tiap harinya dilewati truk-truk yang membawa material. Tujuan ke waduk saat itu yaitu untuk mengamati proyek waduk yang nantinya akan kami jadikan sebagai rencana Judul Tugas Akhir (TA) di Fakultas Teknik jurusan Teknik Sipil Unsyiah. Tapi karena suatu dan lain hal ga jadi deh ngambil judul mengenai stabilitas lereng waduk. hehehe..
Dalam blog ini akan saya lampirkan juga 2 foto lokasi waduk tahun 2006 pada saat masih dalam tahap proyek pengerjaan.

Waduk Keuliling yang terletak di Desa Bak Sukon, Kecamatan Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) adalah waduk pertama di provinsi ini. Waduk tersebut mempunyai tampungan (storage) ± 18 juta M³ dengan luas genangan 228 Ha dan cacthment area sebesar 38,20 KM² (www.pu.go.id). Lokasi ke waduk berjarak 35 km dari pusat kota Banda Aceh ke arah Medan dan dapat dicapai dengan kendaraan roda empat/dua dalam waktu tempuh 1 jam.

Perjalanan kali ini ditemani oleh sahabat saya yaitu si jon. Sebelum berangkat ke waduk keuliling, kami menyempatkan waktu utk ngopi dulu di warkop dekmi rukoh. hehehe...xpedisi gak xpedisi yg penting ngopi dlu bro. hahaha...

Setelah ngopi kira2 jam 12 lalu kami berangkat menuju waduk keuliling. Perjalanan kali ini dengan honda karisma x ksyanganku, hehehe;;). Sekitar jam 1 siang kami sampai ke tujuan. oiya, jarak tempuh dari jalan nasional banda aceh-medan ke lokasi waduk keuliling yaitu 7 km.

Kondisi jalan menuju ke lokasi waduk keuliling masih dalam tahap pengerjaan. Bagi pengendara sepeda motor memang agak sulit untuk bisa menempuh dengan kecepatan yang tinggi, karena bila tidak hati-hati ban motor bisa pecah akibat terkena kerikil-kerikil yang telah dihampar di lokasi proyek jalan tersebut. Selain itu juga apabila cuaca panas abu pun menjadi kendala bagi para pengendara sepeda motor. Kalau yang menggunakan mobil masih aman dan bisa tersenyum karena bisa "kasih" abu ke para pengendara sepeda motor. hahaha...

Sesampainya di lolasi, kami langsung turun dari motor dan langsung jeprat-jepret. hehee..pemandangannya sangat indah. Dengan background gunung Seulawah Agam semakin menambah eksotisme waduk keuliling. Di lokasi tersebut juga banyak warga yang memanfaatkan waduk untuk memancing. Ikan yang terdapat disitu yaitu ikan muhajir,.eh salah, mksdnya ikan mujair euy. hahahaha...

Selain ikan mujair, di waduk keuliling juga banyak kita temukan masyarakat sekitar yang menjajakan makanan bagi pengunjung. Di lokasi juga terdapat kuburan Tgk. Chik Pante Kulu. Bagi pengunjung yang mau menyeberangi ke tempat yg ada tulisan Waduk Keulilingnya harus lah terlebih dahulu dengan menaiki rakit dengan ongkos Rp. 5000,-.

Pengunjung selain dari wilayah Aceh besar dan skitarnya, juga ada dari Banda Aceh. Jadi sudah saatnya merubah orientasi wisata kita dari wisata ke pantai ke wisata pegunungan.

X-pedisi kali ini kami lanjutkan ke Kecamatan Seulimum. Di kaki Seulawah Agam tersebut kami menyempatkan diri untuk minum air tebu. wew..enakkkk na euy..haus pun ilang. hehehe...tuing tuing.;;)
Setelah minum air tebu kami pun langsung pulang ke banda aceh. Rencananya kami akan melanjutkan xpedisi ke Jantho dlm waktu yg belum ditentukan. Nanti di Jantho rencananya mau makan ikan bakar di adem ayem. ada yg mau ikutttttttt????????????

Foto-foto X-pedisi kuta Cot Glie :






























Foto-foto sebelum waduk keuliling selesai dikerjakan.

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }