[X-pedisi dan Hunting] Melihat kemajuan pembangunan infrastruktur pasca tsunami

Di awal tahun 2009 ini, telah banyak hal-hal baru yang kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan dan perubahan sangat tampak pada infrastruktur. Di Banda Aceh khususnya, perubahan itu terus dan terus saja terjadi.

Seiring dengan proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh pasca tsunami, pembangunan disana sini semakin gencar dilakukan. Selain tuntutan dari Lembaga-lembaga donor pemberi bantuan, juga untuk segera memenuhi keperluan masyarakat yang terkena dampak dari gempa dan tsunami 4 tahun lalu dan mengembalikan denyut-denyut nadi kehidupan masyarakat Aceh.

Hunting saya kali ini yaitu melihat perkembangan pembangunan pasca tsunami. Lokasi hunting dalam kota Banda Aceh, dan Desa-desa di Aceh Besar. Dalam hunting tersebut saya ditemani oleh teman saya Murhaban aka Mr. Ruben yang tetap setia ditemani GL.PRO nya.

Penelusuranpun diawali dengan memasuki wilayah Alue Naga atau kalau istilah dari teman-teman saya yang hobi mancing menyebutnya dengan Alue Dragon. Disini tidak banyak perubahan yang kami temui, namun perumahan penduduk sudah banyak berdiri kembali.

Perjalanan pun dilanjutkan ke Makam Syiah Kuala. Nah, disini juga sudah banyak perubahan. Saya sendiri tidak tahu kalau itu makam Syiah Kuala, saya pikir itu komplek pemakaman massal korban tsunami. 7 (tujuh) hari setelah tsunami atau minggu pertama, tempat ini sudah saya kunjungi bersama abang saya. Saat itu wilayah tersebut semua porak poranda, kecuali makam Tgk. Syiah Kuala.

Lalu kami pun beranjak dari Syiah Kuala ke daerah dayah baroe dan sampai ke Ulee Lheue. Di daerah dayah baroe ini luar biasa perkembangannya, boleh dibilang lebih baik sebelum tsunami. Perkampungannya sangat tertata dengan rapi, jalan-jalan pun luar biasa bagus dengan kualitas hot mix dan disampingnya saluranpun berfungsi dengan baik. Di tengah-tengah desa tersebut terdapat sebuah gedung serba guna yang dinamakan dengan Escape Building. Escape building ini selain digunakan untuk keperluan desa, juga sengaja dirancang untuk tempat penyelematan diri dari ancaman tsunami.

Kemudian dari Dayah baroe kami menuju ke ulee lheue. Jalan menuju Ulee lheue sebagian telah dikerjakan oleh kontraktor, namun menjelang sampai ke komplek pemakaman massal jalan belum di aspal, dan saluran-saluran disamping jalanpun belum berfungsi dengan baik. Padahal proyek pekerjaan jalan ini sudah memakan waktu 2 tahun lebih. Apalagi jalan menuju ke pelabuhan Ulee lheue, jangan ditanya deh, kami mengurungkan niat untuk menuju ke pelabuhan, dikarenakan kondisi jalan yang berabu tidak mendukung bagi kami.

Beranjak dari Ulee lheue, kami pun melanjutkan ke daerah Peukan Bada. Daerah ini merupakan salah satu daerah yang paling parah dihantam tsunami. Saat ini sudah banyak berdiri kembali rumah-rumah penduduk. Daerah ini terus membangun, baik dari segi jalan, rehabilitasi wilayah tambak dan sebagainya. Namun jalan menuju ke peukan bada belum sepenuhnya siap dikerjakan. Padahal ketika bulan mei 2008 lalu kondisinya masih sama dengan sekarang. Bagi pengendara sepeda motor hati-hati apabila melewati jalan di ule lheu dan peukan bada, karena jalan sangat berdebu dan belum diaspal, jadi jangan lupa memakai helm standar.:)

Dari Peukan Bada kami melanjutkan ke daerah Lhoknga, Aceh Besar. Wilayah yang dikelilingi pantai ini dari hari ke hari terus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Jembatan krueng raba pun telah siap dan sudah bisa dilalui trailer dengan sarat muatan. Di lhoknga ini terdapat pabrik semen andalas indonesia (PT SAI). Pabrik ini pun saat ini sedang dalam masa konstruksi dan diperkirakan malah lebih besar dari PT SAI sebelum tsunami menghantam Pabrik tersebut.

Ekpedisi dan hunting kali ini pun berakhir di Pantai Lampuuk. Sebelumnya kami menyempatkan diri untuk shalat ashar di Mesjid Lampuuk. Wilayah Lampuuk, Aceh Besar ini merupakan daerah yang terparah dihantam tsunami 26 Desember 2004, semua habis ditelan gelombang, kecuali rumah ALLAH, yaitu Mesjid Lampuuk. Akhirnya kamipun beristirahat di Pantai Lampuuk sambil menunggu dan menyaksikan sunset.

Foto-foto ekspedisi dan hunting kali ini akan saya sajikan pada postingan berikutnya.
Don't be anywhere.;;);)

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }