Top 10 orang Indonesia paling populer dan kontroversial tahun 2009

Tahun 2009 telah telah berlalu. Banyak sekali peristiwa yang terjadi di Indonesia di tahun 2009 yang menghiasi berita-berita di media massa. Diantara peristiwa itu, terdapat news maker yang menjadi buah bibir pemberitaan media massa dan sorotan publik. Di tahun 2009, saya melihat ada 10 orang yang kontroversial yang paling populer. Kontroversial dalam arti mereka selain menjadi news maker, mereka juga menjadi sorotan publik karena kasus yang dihadapinya masing-masing yang tak kunjung usai dan bertele-tele sehingga menjadi perhatian khusus dari publik untuk "ikut serta" di dalamnya. Inilah ke 10 orang yang paling populer dan kontroversial di tahun 2009 pilihan saya. ;)


10. Antasari Azhar


Antasari Azhar (AA) Antasari Azhar dilantik sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, KPK, pada bulan Desember Tahun 2007 setelah terpilih lewat pemungutan suara di DPR.
Awal Desember Komisi 3 DPR menggelar pemungutan suara untuk memilih lima pimpinan KPK, dan ketika itu sebenarnya suara untuk Antasari berada di bawah perolehan suara Chandra M. Hamzah.
Namun, pada saat babak kedua untuk memilih Ketua KPK, Antasari yang kemudian berhasil meraih suara terbesar dengan mengalahkan Chandra M. Hamzah.
Banyak pihak yang senang dan ada jg yg tdk senang atas terpilihnya AA. Semenjak dia berhasil menduduki ketua KPK, banyak kasus-kasus korupsi terungkap yang mengakibatkan para pelakunya terseret masuk ke penjara.
Ditengah gencarnya upaya penegakan hukum, tiba-tiba AA tersandung dengan kasus pembunuhan terhadap Direktur PT. Putra Rajawali Banjaran (PRB), Nasruddin Zulkarnaen. Seperti diberitakan, Direktur PT. PRB Nasrudin Zulkarnaen tewas dibunuh dua orang bersepeda motor seusai bermain golf di Modernland, Tangerang, 14 Maret 2009. Kemudian kasus ini meluas ke ranah asmara. AA diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap istri ke-3 Nasruddin Zulkarnaen.
Saat ini kasus yang menimpa AA masih bergulir dan telah memasuki beberapa kali persidangan di pengadilan.


9. Rani Juliani


Inilah wanita yang sempat misterius beberapa bulan menghilang setelah dirinya disebut-sebut “ada main” dengan salah satu terdakwa kasus pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen. Saat itu publik bertanya-tanya siapakah gerangan Rani ini. Kemudian di internet pun beredar blog atas nama Rani Juliani, yang di dalamnya terdapat profil pribadinya dan beberapa catatan harian diblog.
Blog yang beralamat di rani-juliani.blogspot.com tadinya sepi. Meski, hanya ada dua posting masing-masing pada tanggal 25 November 2008, blog itu langsung ramai diserbu komentar.
Rani memasang fotonya saat berambut panjang dan tengah mengenakan bandana warna merah putih dengan t-shirt putih pendek dan rok kotak-kotak warna cokelat. Ia memperkenalkan diri sebagai seorang gadis yang manis.
Seperti ditulis di atas Nama Rani Juliani memang diduga kuat menjadi penyebab kematian Nasrudin Zulkarnaen yang ditembak saat pulang dari main golf karana Rani Juliani yang berprofesi sebagai caddy di sebuah lapangan golf di bogor itu tengah menjadi perebutan antara Nasrudin Zulkarnaen dengan Antasari Azhar.
Sampai saat ini kasus tersebut masih bergulir dan Rani Juliani masih ditetapkan sebagai Saksi.


8. Ponari


Ponari sosok anak kecil dari Jombang Jawa Timur di tahun 2009 menjadi sorotan beberapa media masa. Betapa tidak, di balik kepolosan sang bocah tersimpan kekuatan gaib melalui batu ajaibnya yang katanya bisa menyembuhkan beragam penyakit.
Obyek yang ditangani oleh Ponari adalah dalam bidang pengobatan, dengan sasaran orang miskin dan tidak mampu dengan biaya yang sangat super ringan dan sangat terjangkau oleh kalangan rakyat miskin.
Mayoritas pasien yang datang ke Ponari adalah mereka yang hidup di bawah kemiskinan. Mereka dengan semangatnya berbondong-bondong menuju ke kediaman Ponari untuk berobat. Bagi mereka berobat ke Ponari lebih realistis dan murah dibandingkan pergi ke Rumah Sakit yang pelayanannya terhadap masyarakat miskin sangat amburadul dan pilih kasih. Pasien yang datangpun bisa mencapai ribuan dan malah ada yang rela untuk bermalam di kediaman Ponari.
Fenomena ponari ini tak luput dari sorotan para pejabat Negara, mulai dari para Menteri hingga Komentar Wapres saat itu Jusuf Kalla. Tidak hanya itu, kehadiran batu ajaib ponari ini juga sempat di leluconkan terhadap sebuah merek minuman berion POCARY SWEAT yang diselewengkan menjadi PONARI SWEAT.


7. Noerdin M. Top


Noerdin M. Top merupakan buronan yang paling diburu oleh Polri sejak tahun 2001. Gembong teroris Indonesia ini bertanggung jawab atas serangkaian peledakan bom di beberapa daerah di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini. Salah satu peledakan bom yang paling heboh adalah pada tanggal 18 Agustus 2009 yang lalu di Mega Kuningan yang mayoritas korbannya adalah WNA. Pasca kejadian tersebut, Polri melakukan aksi besar-besaran untuk memburu Noerdin M. Top cs. Akhirnya Noordin M Top tewas dalam penyergapan di Jebres, Solo, pada tanggal 16 September 2009.


6. Syeh Puji


Pujiono Cahyo Widianto atau yang lebih dikenal Syeh Puji telah menggemparkan Indonesia pada tahun 2009. Syekh Puji, pemilik Ponpes Miftakhul Jannah di Ambarawa Kabupaten Semarang Jateng ini bikin heboh dengan menikahi gadis kecil yang umurnya belum genap 12 tahun yang bernama Lutfiana Ulfa sebagai isteri kedua.
Syeh yang sehari-harinya berpakaian putih itu setiap diwawancarai wartawan selalu tertawa seperti orang gila. Gaya hidupnya saja bergelimpangan dengan harta, rumah yang besar dan beberapa mobil mewah.
Akibat dari pernikahan tersebut, syeh puji dilaporkan oleh beberapa LSM perlindungan Anak ke kepolisian. Kasus Syekh Puji itu telah melanggar tiga undang-undang, yakni UU No 1/1974 tentang Perkawinan Pasal 7 (1) dan Pasal 6 (2), UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 26 (1) dan Pasal 81, UU No 21 /2007 tentang Perdagangan Manusia (Kompas).
Kasus Syeh Puji ini kemudian dilimpahkan ke pengadilan Negeri Ungaran, Semarang, Jateng. Namun pada pertengahan Oktober 2009 pengadilan negeri tersebut memutuskan bahwa Syeh Puji bebas dari segala tuntutan.


5. Manohara


Model kelahiran Jakarta 28 Februari 1992 ini juga sempat membuat heboh pemberitaan di media massa sekitar bulan April 2009. Bermula dari laporan ibunya bahwasanya anaknya telah hilang dan dilarikan oleh pangeran kelantan Malaysia. Si ibu ini mengaku anaknya mengaku menjadi korban penculikan dan kekerasan fisik sang suami Pangeran Kelantan, Malaysia, Tengku Fachry. Manohara akhirnya berhasil kabur ke Indonesia bersama sang bunda Daisy Fajarina. Peristiwa ini meraih simpati banyak masyarakat yang tengah dibakar rumor klaim budaya oleh Malaysia.
Pemberitaan di surat kabar dan televisipun menghiasi kasus Manohara ini. Tentunya ini menjadi santapan empuk media infotainment di Indonesia. Sontak Manohara menjadi selebritas akibat banyak disorot media. Berbagai aksi demonstrasi juga dilakoni Manohara. Namun belakangan Manohara masih terbelit kasus hukum setelah sang suami memenangi gugatan di Kelantan dan menghukum Manohara dengan denda Rp 3 miliar [baca: Manohara Diperintahkan Kembali Taat Pada Suami].
Namun beberapa bulan kemudian, saya pribadi melihat kasus ini banyak keanehan. Terutama dari pemberitaannya yang sangat tidak berimbang. Kita hanya mendengar satu sumber dari pihak ibu manohara, sangat kurang pemberitaan atau klarifikasi dari pihak Kelantan. Padahal pada saat itu kita tidak tahu sepak terjang Manohara dan ibunya ini.
Tidak hanya itu, para pengacara dan pendukungnya pun mundur satu persatu. Mereka menilai ibu Manohara telah melakukan kebohongan publik. Tapi Manohara dan ibunya sangat pintar dalam meraih dukukungan masyarakat Indonesia dengan menangis setiap diwawancarai di stasiun tv. Ada saja cara untuk memperbaiki citra, salah satunya yaitu dengan bermain sinetron religi Ramadhan beberapa waktu lalu. Dalam sinetron tersebut sangat jelas bahwa manohara dan ibunya lah yang paling benar dalam permasalahan yang menimpa mereka. Untuk lebih tahu siapa sosok Ibu Manohara bisa membacanya diblog ini. (baca disini).
Saat ini pemberitaan Manohara tidak begitu santer lagi di Indonesia. Namun sepertinya bakal ada kasus-kasus baru dari Manohara dan ibunya ke depan. Ibarat bom waktu yang siap meledak kapan saja.
Syukurlah, lebih baik mengurusi para “pahlawan devisa” (baca : TKI/TKW) dari pada mengurusi satu orang yang tidak jelas masalahnya dan tidak mendatangkan devisa Negara ini.


3 & 4. Chandra Hamzah dan Bibid Samad Riyanto


Salah satu wakil ketua KPK ini di tahun 2009 juga menjadi sorotan public dan media massa. Itu karena Chandra termasuk orang yang “mengancam kehidupan” para koruptor. Kasus demi kasus yang dia tangani telah menyeret beberapa koruptor ke penjara. Akibatnya banyak pihak-pihak yang tidak senang dengan gencarnya upaya penegakan hukum oleh KPK. Akhirnya di tahun 2009 pihak yang tidak senang tersebut menjerat para pimpinan KPK atau yang lebih dikenal dengan “kriminalisasi KPK”.
Chandra Hamzah sendiri dituduhkan telah melakukan melakukan pemerasan dan penyalahgunaan wewenang. Kemudian pada tanggal 15 September 2009 Polri menetapkan Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto sebagai tersangka.
Dugaan yang disangkakan ke kedua pimpinan KPK itu adalah tindak pidana berkaitan dengan penyalahgunaan kewenangan atau dengan sewenang-wenang memakai kekuasaannya untuk memaksa orang untuk berbuat dan tidak berbuat. "Serta membiarkan sesuatu apa tentang penetapan pelarangan bepergian keluar negeri dan pencabutan berpergian keluar negeri atas nama Joko Soegiarto Tjandra dan penetapan keputusan pelarangan bepergian keluar negeri atas nama Anggoro Widjojo.
Buntut dari penetapan tersebut Chandra Hamzah dan Bibid S. Riyanto di non aktifkan sementara dari kursi wakil ketua KPK. Pada tanggal 29 Oktober 2009 dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Bibit S. Riyanto dan Chandra M Hamzah, ditahan kepolisian. Seperti diketahui, Mabes Polri secara resmi menggunakan haknya untuk menahan Chandra dan Bibit. Salah satu alasan penahanan adalah keduanya sering menggelar jumpa pers. "Dia melakukan konferensi pers yang menggiring opini publik," kata Wakil Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Inspektur Jenderal Dikdik M Arif Mansur, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis 29 Oktober 2009. (Vivanews).
Setelah penetapan tersebut, dukungan dari berbagai kalangan terhadap kedua wakil pimpinan KPK itu pun berdatangan, dari para tokoh nasional, pegiat HAM, LSM anti korupsi, pengacara, serta dari masyarakat. Dukungan tidak hanya secara langsung membela dan memberi jaminan, namun juga dukungan dalam bentuk pernyataan di media massa dan juga di internet melalui jejaring social pertemanan facebook.
Kasus yang paling menggemparkan Indonesia pada tahun 2009 ini pun membuat Presiden SBY ikut turun tangan. Karena selain dalam rekaman transkrip Anggodo cs nama beliau disebut-sebutkan juga karena desakan dari para aktifis anti korupsi, anggota DPR dan masyarakat. Akhirnya Presiden pun membentuk Tim 8 yang diketua Adnan Buyung Nasution untuk mencari fakta kasus ini. Tim 8 ini lah yang kemudian memberikan rekomendasi kepada Presiden untuk mengambil langkah-langkah dalam upaya penegakan hukum di Indonesia.
Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya pada tanggal 1 Desember 2009 Chandra dan Bibit bebas. Keduanya menerima surat ketetapan penghentian penuntutan atau SKPP dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan. Bibit dan Chandra kini tak lagi berstatus tersangka kasus pemerasan dan penyalahgunaan wewenang.
Dua hari berselang yaitu tanggal 3 Desember 2009 keluarlah Kepres yang menyatakan pengaktifan kembali Chandra Hamzah dan Bibit Samad Riyanto sebagai wakil ketua KPK.


2. Anggodo


Ini dia salah satu orang yang paling populer tahun 2009. Berkat ketangkasannya sampai saat ini dia masih melanglang bebas bepergian. Siapakah dia?
Namanya sempat heboh dan mendadak populer setelah tersadapnya rekaman pembicaraannya dengan beberapa orang di kejaksaan agung dan beberapa nama yang disebut-sebut dalam pembicaraan tersebut. Dialah Anggodo Widjojo, adik kandung dari Anggoro Widjojo (bos PT. Masaro Radiocom). Gara-gara rekaman yang sempat diputar di Mahkamah Konstitusi dan disiarkan langsung di televisi tersebut, beberapa petinggi di Kejaksaan Agung dan Kepolisian RI jadi kebakaran jenggot. Bahkan Presiden SBY pun ikut terseret ke ranah kasus tersebut akibat rekaman pembicaraan Anggodo.
Anggodo dan kakaknya Anggoro Widjojo (buron KPK), lahir di Jalan Karet No. 12 Surabaya, Jawa Timur. Orang tuanya bernama Ang Kwe Hwa, pengusaha yang memiliki banyak bisnis. Di kampungnya, orang lebih mengenal Anggodo dengan nama Ang Tjoe Nie (Cungek). “Saat kecil biasa dipanggil dengan Cungek. Orang-orang asli sini lebih kenal dengan nama itu daripada nama Anggodo,” ujar teman kecil Anggodo, Naksabandi (62).
Di kalangan pengusaha Surabaya, nama Anggodo dan Anggoro kurang dikenal. Namun, jika disebutkan nama Ang Tjoe Nie (Anggodo) dan Ang Tjoe Hong (Anggoro), hampir semua pengusaha senior mengenal mereka. Bahkan, mereka mengetahui dengan citra tertentu kepada duo adik kakak itu.
Kakak beradik itu banyak berkecimpung di bisnis ilegal. Seorang pengusaha yang cukup dekat dengan keduanya sejak kecil, mengatakan mereka dikenal bengal sejak kecil dan remaja. “Mereka suka berkelahi, terutama yang gemuk itu (Anggodo),” ujar pengusaha senior di Surabaya.
Salah satu bisnis yang sempat mendatangkan penghasilan melimpah bagi Anggoro dan Anggodo adalah menjadi agen SDSB yang dilegalkan pemerintah pada akhir 1980-an. “Apalagi mereka dekat dengan Roby Ketek (nama asli Rudy Sumampow, pengusaha terkaya Surabaya 1980-an),” kata dia.
Kongsi bos SDSB yang dekat dengan banyak pejabat pusat di Jakarta itu, Anggodo dan Anggoro mendapat keuntungan melimpah hingga mampu membeli kompleks perkantoran dan hiburan Studio East di kawasan Simpang Dukuh.
Namun, pada awal 1990-an, bisnis dua bersaudara itu memasuki masa suram. Sejak itu mereka tidak terdengar kiprahnya di jagat bisnis Surabaya.
Kabar keduanya baru muncul 10 tahun kemudian, saat mereka mendirikan PT Masaro Radiokom dan menjadi agen pemasaran Motorola, perusahaan telekomunikasi asal Amerika Serikat. Sejak itu mereka kembali sering muncul di pergaulan di kalangan pengusaha Surabaya. (Profil Anggodo).
Hebatnya lagi sampai saat ini si Anggodo ini karena meski sudah jelas-jelas mengakui sebagai pihak yang memfasilitasi perbuatan suap antara kakaknya dengan orang KPK, tetapi statusnya masih belum jelas alias tidak ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

1. Prita Mulyasari

Ibu 2 (dua) anak ini tak menyangka gara-gara “keluhannya” membawa petaka dalam hidupnya. Berawal dari tulisannya di suara pembaca detik.com tentang pelayanan Rumah Sakit Omni Internasional, Prita diadukan oleh pihak RS Omni Internasional ke Kepolisian karena telah melakukan pencemaran nama baik RS tersebut. Buntut dari laporan RS Omni tersebut, Prita pun harus mendekam di penjara selama 21 hari.
Setelah 'digempur' lewat dunia nyata dan dunia maya, akhirnya pada tanggal 3 Juni 2009 aparat hukum membebaskan Prita Mulyasari dari LP Wanita Tangerang. Satus Prita pun berubah menjadi tahanan kota. Kemudian Pengadilan Negeri Tangerang pun menghentikan kasus ini, namun Jaksa Penuntut Umum (JPU) “memaksa” Prita untuk kembali berurusan dengan pengadilan dan kasus ini dilanjutkan kembali.
Dukungan kepada Prita Mulyasari terus mengalir terutama di dunia maya. Melalui situs jejaring social facebook dukunganpun dilakukan dalam bentuk group yang bertajuk "DUKUNGAN BAGI IBU PRITA MULYASARI, PENULIS SURAT KELUHAN MELALUI INTERNET YANG DIPENJARA”. Selain itu juga dukungan dilakukan melalui blog pribadi dengan memasang banner yang bertuliskan bebaskan ibu prita.
Setelah melewati beberapa siding, akhirnya Prita pun diputuskan oleh pengadilan untuk membayar denda sebesar Rp 204 juta kepada RS Omni Internasional terkait pencemaran nama baik. Pasca penetapan keputusan tersebut, para pendukung prita pun berinisiatif melakukan penggalangan dana melalui dukungan yang bertajuk “Help Free Prita, Koin untuk keadilan” dengan cara menerima sumbangan koin atau uang receh dari masyarakat dengan membuka pos peduli di seluruh Indonesia.
Melihat gelagat ini, pihak RS Omni pun kemudian mencabut gugatannya dan mengajak damai dengan Prita. Namun gerakan pengumpulan koin tetap berjalan dan tidak terpengaruh dengan pencabutan gugatan tersebut.
Desember 2009 Pengadilan Tangerang memutuskan prita mulyasari divonis bebas dari segala tuntutan. Uang yang terkumpul dari segala lapisan masyarakat itu pun berjumlah Rp 825 juta lebih. Dengan uang tersebut Prita berkeinginan untuk membentuk yayasan atau memberikan kepada yayasan yang bergerak di bidang hukum, kemanusiaan, atau yayasan sosial lainnya.

{ 2 comments... Views All / Send Comment! }

Anonymous said...

Lon pakon hana...?? hana seru lah....

fahmi said...

man soe ta gesee dari 10 nyan bah na nan droen? lebeh dari 10 hanjeut,,hrs na yg dikorbankan..hhe