ZAKAT MAUT

Dalam Rukun Islam terdapat perintah untuk membayar zakat. Perintah tersebut tentunya untuk orang-orang yang mampu dan telah mencapai nisab. Metode penyaluran zakat pun telah diatur dalam Islam.

Di negara kita yang tercinta ini sudah banyak lembaga ataupun badan-badan yang mengelola zakat. Tidak ada keraguan lagi terhadap badan atau lembaga pengelola zakat ini, karena lembaga-lembaga tersebut sudah sah dan diakui oleh negara dalam peraturan perundang-undangan atau keputusan menteri.

Di bulan Ramadhan ini merupakan momentum yang baik untuk menunaikan zakat. Apalagi di dalam bulan puasa Ramadhan terdapat perintah untuk membayar zakat fitrah. Biasanya proses pembayaran zakat ini dilakukan di mesjid yang diterima oleh para Amil (panitia zakat). Jadi tugas Amil ini yaitu menerima zakat dari orang yang membayarnya dan menyalurkan zakat kepada yang berhak seperti yang telah ditentukan dalam Al-qur'an.

Masalahnya di negara kita ini bagi sebagian orang atau kelompok yang kehidupan ekonominya bisa dikatakan lebih kadang enggan menyalurkan ke panitia zakat. Mereka lebih memilih untuk menyalurkannya sendiri. Memang tidak ada salahnya untuk menyalurkan atau memberikan zakat sendiri secara langsung kepada yang berhak. Namun dalam pelaksanaanya para dermawan ini tidak begitu memahami proses penyalurannya. Sepertinya ada kesan egoisme dari para dermawan ini untuk mempertegas kehadiran dan perannya dalam masyarakat.

Warga miskin yang memang tidak terlalu mempersoalkan proses penyaluran ini dengan relanya berbondong-bondong ke rumah dermawan untuk antri agar memperoleh paket zakat dari sang dermawan. Kadang tak jarang warga yang main jalan pintas untuk bisa lebih cepat memperoleh zakat. Ada yang main dorong-dorongan, memotong antrian yang pada akhirnya terjadilah kericuhan dan kepanikan.

Tahun lalu Tragedi pembagian zakat maut di Pasuruan, Jawa Timur kembali mengingatkan bahwa kegiatan membagikan dana tunai secara terbuka kepada masyarakat kerap memicu kericuhan yang tidak jarang bahkan berujung maut. Pada saat itu akibat desak-desakan dan dorong-dorongan mengakibat 21 orang meninggal dunia. Tragedi ini terjadi di Gang Pepaya Jalan Haidin Kota Pasuruan, Jawa Timur, tepatnya didepan rumah Haji Saikhon, pemberi zakat. Tidak diduga jumlah warga yang ingin memperoleh zakat melonjak mencapai 5000 orang semuanya adalah perempuan. Kurangnya pengamanan membuat niat Haji Saikhon memberikan zakat melahirkan bencana.

Tahun lalu di bulan yang sama, peristiwa pembagian zakat juga membuahkan bencana di Jawa Timur. Meski tidak memakan korban jiwa, namun terekam semua tujuan warga miskin untuk meraih zakat senilai 30 ribu rupiah. Aksi saling dorong hingga menceburkan diri ke selokan dilakukan untuk memotong panjangnya antrian.

Tahun ini juga proses pembagian zakat dengan cara tersebut masih dilakukan. Di Mataram, NTB, selasa 15 September 2009 hampir saja memakan korban jiwa, walaupun hanya 1 orang pingsan. Ribuan warga dari tiga kecamatan di Mataram mengantre dan terlibat saling dorong untuk mendapatkan zakat. Akibatnya, puluhan anak-anak dan orang tua terinjak-injak. Seorang di antaranya pingsan. Zakat Rp Rp 20.000 per orang dibagikan Saleh Harharah, pengusaha setempat. Awalnya, pembagian zakat berjalan lancar. Tapi, kemudian warga menjadi tak sabar. Aksi saling dorong terjadi. Akibatnya, ratusan anak-anak, wanita dan orang tua terjepit dalam antrean. Untuk menertibkan warga, 30 polisi dikerahkan.

Kendati telah memakan korban jiwa, namun para dermawan ini masih saja melakukan pembagian zakat dengan mengundang warga ke rumahnya untuk mengantri memperoleh paket dari sang dermawan. Seharusnya cara seperti tidak dilakukan lagi oleh para dermawan ini. Kalaupun ingin menyalurkan langsung kepada orang yang berhak karena alasan tidak atau kurang percaya kepada Badan Amil Zakat, sebaiknya sang dermawan ini membentuk panitia penyaluran zakat yang tugasnya langsung menyalurkan ke rumah-rumah warga. Cara seperti ini lebih ramah dan tidak berakibat maut. Mudah-mudahan tahun ini dan ke depan tidak ada lagi praktek penyaluran zakat yang berakibat maut terhadap penerimanya.

{ 2 comments... Views All / Send Comment! }

Anonymous said...

Ass,

B. fadlul, saya ingin informasi pengalaman kerja di pt arun, saat ini baru mau apply ke pt arun utk cari pengalaman, bagamaina kondisi disana? apa b.fadlul ada yahoo messanger?


trims b4,

Syarif

fahmi said...

dsna skrg tgl satu train lg. ga bnyk lg produksi dsna. kgiatan pun tak sepadat dlu lg. skrg lbh kpd maintenance dan mmbuka job training kpd perguruan tinggi di aceh.